Tuhan...
Ini tulisan pertamaku, ijinkanlah aku untuk menulis apa yang aku rasa malam ini.
Rasanya badan ini lemah, pikiranku berputar - putar tidak tenang. Akhir - akhir ini aku mendadak tidak bersemangat, seakan - akan rasa riangku mulai berguguran.
Tuhan...
Mengapa rasa cinta itu selalu mengusik hidupku? Mengapa rasa sakit itu selalu mengangguku? Mengapa engkau memberikan orang yang tidak tepat untuk kucintai? Apakah engkau memberikan arti kesabaran untukku? Disaat kesendirian dan kesepian begitu berat. ketika aku disakiti oleh orang yang aku sayang lalu aku mengadu kepadaMu tanpa disarai air mataku mengalir membasahi pipiku, aku tidak kuasa menahan air mataku yang tak bisa aku bendung karena perihnya hati.
Tuhan, rasanya aku lelah memikul beban ini sendirian. Suatu yang mustahil jika mengubah hal yang sudah terjadi. Rasa marah, dendam dan kecewa menjadi satu.
Tuhan, kuatkan hati ini untuk menangung semua rasa sakit yang aku genggam dan aku pasrah dalam sujudku menahan jalan yang begitu terjal berliku - liku, kini aku mulai lelah untuk meyakinkan segalanya. Aku melewati dan selalu menikmati saat - saat seperti itu dan aku terdiam lalu tersenyum walau mulutku diam terkatup
Ini tulisan pertamaku, ijinkanlah aku untuk menulis apa yang aku rasa malam ini.
Rasanya badan ini lemah, pikiranku berputar - putar tidak tenang. Akhir - akhir ini aku mendadak tidak bersemangat, seakan - akan rasa riangku mulai berguguran.
Tuhan...
Mengapa rasa cinta itu selalu mengusik hidupku? Mengapa rasa sakit itu selalu mengangguku? Mengapa engkau memberikan orang yang tidak tepat untuk kucintai? Apakah engkau memberikan arti kesabaran untukku? Disaat kesendirian dan kesepian begitu berat. ketika aku disakiti oleh orang yang aku sayang lalu aku mengadu kepadaMu tanpa disarai air mataku mengalir membasahi pipiku, aku tidak kuasa menahan air mataku yang tak bisa aku bendung karena perihnya hati.
Tuhan, rasanya aku lelah memikul beban ini sendirian. Suatu yang mustahil jika mengubah hal yang sudah terjadi. Rasa marah, dendam dan kecewa menjadi satu.
Tuhan, kuatkan hati ini untuk menangung semua rasa sakit yang aku genggam dan aku pasrah dalam sujudku menahan jalan yang begitu terjal berliku - liku, kini aku mulai lelah untuk meyakinkan segalanya. Aku melewati dan selalu menikmati saat - saat seperti itu dan aku terdiam lalu tersenyum walau mulutku diam terkatup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar